Dunia medis, psikologi, dan tradisionalisme ketimuran makin hari mengalami perkembangan dan kemajuan
yang luar biasa, serta siginifikan. Tetapi yang paling menarik adalah soal titik temu keduanya yang selama
ini saling menggesek dan meledek, kini saling bersinggungan dan bahkan bersalaman.
Pada tahun 2000, saya menemukan buku psikologi yang mengguncang. Saya bilang mengguncang karena
memang mengguncang jagad pemikiran dunia kala itu. buku yang dimaksud adalah karya Daniel Goleman
yang menyodorkan fakta baru kecerdasan, Emotional Quotient (kecerdasan emosi).
Di mana, kecerdasan intelektual (Intelektual Quotient) dijadikan kata pamungkas dunia modern tentang
kecerdasan tertinggi. Dan, Daniel Goleman dengan manis dan telak berhasil meruntuhkan ideologi
modernitas tersebut dengan ragam fakta penelitian yang akurat dan rigit. Tentu saja, apa yang disajikan
Daniel Goleman, bukanlah perkara baru di dunia timur. Perbedaannya
hanya terdapat pada istilah; berdasarkan penelitian akademis yang akurat.
Pada tahun 2010, kali ini saya yang terguncang. Sebabnya, saya menemukan fakta empiris dan bukan
sekedar teoretis, sesuatu yang selama ini saya sudah mengetahuinya, tetapi hanya teoretis belaka. Yakni
ketika saya mengikuti training SEFT.
Di mana, training ini menggabungkan antara medis ketimuran dan barat dengan harmonis sehingga
menghasilkan fakta yang mengagumkan. Yakni, kesembuhan yang lebih cepat, permanen, murah, dan
sangat praktis dilakukan.
Betapa tidak, bagi yang belum mengetahui bagaimana teknik bekerja, barangkali bakal disangka keajaiban.
Padahal yang terjadi sesungguhnya, karena mengetahui letak utama penyakit, maka lebih gampang
membuang, sekaligus mengobati berbagai macam penyakit. Baik penyakit fisik maupun emosi, bahkan
ruhani.
Karena itu, saya sangat tertarik mengulas, dan mengkaji ilmu pengetahuan praktis yang satu ini dalam
satu blog. Tak cuma mengenai teknik SEFT; tetapi teknik-teknik praktis terapi lainnya.
yang luar biasa, serta siginifikan. Tetapi yang paling menarik adalah soal titik temu keduanya yang selama
ini saling menggesek dan meledek, kini saling bersinggungan dan bahkan bersalaman.
Pada tahun 2000, saya menemukan buku psikologi yang mengguncang. Saya bilang mengguncang karena
memang mengguncang jagad pemikiran dunia kala itu. buku yang dimaksud adalah karya Daniel Goleman
yang menyodorkan fakta baru kecerdasan, Emotional Quotient (kecerdasan emosi).
Di mana, kecerdasan intelektual (Intelektual Quotient) dijadikan kata pamungkas dunia modern tentang
kecerdasan tertinggi. Dan, Daniel Goleman dengan manis dan telak berhasil meruntuhkan ideologi
modernitas tersebut dengan ragam fakta penelitian yang akurat dan rigit. Tentu saja, apa yang disajikan
Daniel Goleman, bukanlah perkara baru di dunia timur. Perbedaannya
hanya terdapat pada istilah; berdasarkan penelitian akademis yang akurat.
Pada tahun 2010, kali ini saya yang terguncang. Sebabnya, saya menemukan fakta empiris dan bukan
sekedar teoretis, sesuatu yang selama ini saya sudah mengetahuinya, tetapi hanya teoretis belaka. Yakni
ketika saya mengikuti training SEFT.
Di mana, training ini menggabungkan antara medis ketimuran dan barat dengan harmonis sehingga
menghasilkan fakta yang mengagumkan. Yakni, kesembuhan yang lebih cepat, permanen, murah, dan
sangat praktis dilakukan.
Betapa tidak, bagi yang belum mengetahui bagaimana teknik bekerja, barangkali bakal disangka keajaiban.
Padahal yang terjadi sesungguhnya, karena mengetahui letak utama penyakit, maka lebih gampang
membuang, sekaligus mengobati berbagai macam penyakit. Baik penyakit fisik maupun emosi, bahkan
ruhani.
Karena itu, saya sangat tertarik mengulas, dan mengkaji ilmu pengetahuan praktis yang satu ini dalam
satu blog. Tak cuma mengenai teknik SEFT; tetapi teknik-teknik praktis terapi lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar